“Tampaknya Wacana Meta Matikan CrowdTangle bukan sekedar wacana…”
Eksistensi dari CrowdTangle, sebuah tools di mana kita dapat memantau topik apa yang sedang hot saat itu rencananya akan ‘dimatikan’ oleh Meta. Meski dinilai berguna, namun tak hentikan Wacana Meta Matikan CrowdTangle dikarenakan besarnya potensi sebarkan informasi hoaks.
Berdasarkan informasi dari Bloomberg, Wacana Meta Matikan CrowdTangle tampaknya memang benar didasari hal tersebut. Di mana misinformasi, atau informasi hoaks berseliweran dengan santainya di dunia maya, khususnya di platform media sosial.
Bila CrowdTangle benar-benar ‘dimatikan’ oleh Meta, tentu akan mampu minimalisir misinformasi yang kerap dibeberkan ‘sayap kanan’ sekelas author Kevin Roose. Di mana ia bahkan bisa lengserkan CEO berikut Founder dari CrowdTangle, Brandon Silverman beberapa bulan setelahnya.
Kemudian, dalam sebuah thread di Twitter milik Kevin, pihak dari Facebook yang urus berita, John Hegeman, merasa keberatan dengan list yang dibuat berdasarkan data dari CrowdTangle. Di mana data yang disuguhkan dirasa ‘akurat’, namun ‘tidak sesuai dengan data-data yang tampak berdasarkan data internal’ Facebook.
Meski pada 2016 silam Meta berhasil akuisisi CrowdTangle demi tambah audiens, namun ternyata hasil yang didapat malah tak sesuai harapan. Padahal, kehadiran CrowdTangle kerap digembar-gemborkan jadi sebuah kemudahan cari topik yang hot saat ini hampir dari semua platform.
Wacana Meta Matikan CrowdTangle ini telah dimulai sedari bulan Februari silam, namun terkendala dengan aturan main dari Eropa. Meski demikian, Wacana Meta Matikan CrowdTangle ini akan kembali digalakkan, dan rencananya akan sepenuhnya tereksekusi per akhir tahun.
Baca juga informasi menarik lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author