Salah satu game mobile paling hits dari Tencent, Honor of Kings (versi globalnya Arena of Valor) sangat populer di Cina. Dalam pekan ini, mereka juga mengumumkan untuk memperkenalkan rencana barunya terkait kontrak baru di dalam game tersebut yang memungkinkan anak-anak dan orang tua berdiskusi tentang kebijakan saat bermain game. “Dengan beberapa usulan, dimana anak-anak dapat menukar waktu bermainnya dengan melakukan pekerjaan rumah atau meraih nilai akademik yang tinggi”, ungkap Tencent chief executive Ma Huateng saat press conference, seperti yang dikutip dari laporan The Wall Street Journal.
Pertama kali rilis di Cina pada tahun 2015, Honor of Kings memiliki kurang lebih 200 juta pemain setiap bulannya, membuat game ini paling populer di seluruh dunia. Tapi game ini juga mendapat kecaman di negaranya sendiri karena membuat kecanduan bermain game dan Tencent sebelumnya juga telah menerapkan pembatasan untuk menjaga anak-anak dalam bermain game kurang dari 12 jam dalam satu hari. Namun ternyata, hal tersebut menimbulkan masalah baru dengan munculnya banyak akun palsu yang dibuat oleh anak-anak tersebut yang masih tetap ingin bermain game.
Game tersebut memang sangat sukses bahkan muncul beragam cerita urband legends, mulai dari cerita tentang wanita yang menjadi buat akibat bermain game terlalu lama. Bahkan pihak militer Cina juga melaporkan khawatir tentang pengaruh Honor of Kings terhadap kesehatan psikologi dan fisik dari tentaranya yang bermain game tersebut. Selain kontrak baru dalam game Honor of Kings yang secara teori akan mencegah anak-anak yang hanya berfokus dengan game, Tencent juga mengatakan bahwa mereka akan memperkenalkan sebuah judul baru yang berkaitan dengan pendidikan matematika untuk anak dan science melalui game.
Sementara itu, akhitr tahun lalu, Tencent memulai membawa Honor of Kings ke luar Cina dengan judul baru Arena of Valor. Game tersebut saat ini tersedia di iOS dan Android, mereka juga tengah mengerjakan versi Nintendo Switch-nya saat ini.