Baru-baru ini, media jurnal internasional digegerkan dengan kehadiran sebuah penyusup yang masuk ke ponsel pribadi bernama Pegasus. Spyware Pegasus ini dikembangkan oleh NSO, yaitu sebuah organisasi keamanan siber yang berbasis di Israel. Dikabarkan oleh Time bahwa mereka menggunakan spyware tersebut untuk mengawasi banyak orang, termasuk keluarga jurnalis yang terbunuh Jamal Khashoggi.
Seperti yang dijelaskan oleh TheGuardian, Pegasus dikembangkan oleh sebuah organisasi keamanan siber Israel NSO Group. Mereka menjual perangkat lunaknya ke berbagai macam klien, termasuk pemerintah, untuk melacak aktivitas kriminal dan teroris.
Berdasarkan laporan Amnesty International, dari 67 ponsel yang diduga terinfeksi dan diperiksa, 37 perangkat yang sebagian besar iPhone terinfeksi Pegasus.
Tentang Spyware Pegasus
Spyware Pegasus dikabarkan sebagai dalang dari bocornya puluhan ribu nomor telepon jurnalis, aktivis dan politisi, termasuk presiden Prancis Emmanuel Macron. Nomor telepon konon adalah untuk mengumpulkan informasi orang-orang yang “menarik” bagi pemerintah dan klien yang membeli spyware ini.
Spyware ini menyusup ke smartphone melalui aplikasi seperti iMessage dan WhatsApp, dengan membuat korban secara tidak sengaja mengklik tautan tersebut. Biasanya, spyware semacam ini memanfaatkan celah keamanan yang diketahui maupun tidak diketahui dalam sistem operasi komputer. Dengan cara kerja yang mirip dengan ransomware, spyware menyembunyikan dirinya di memori ponsel, sehingga membuat pendeteksian menjadi semakin sulit.
Spyware Pegasus ini memungkinkan peretas untuk membaca pesan teks dan korespondensi email, melacak lokasi pengguna, mengaktifkan sistem seperti mikrofon dan kamera, mendapatkan akses ke data kontak, dan banyak lagi.
Tanggapan Apple
Menanggapi hal ini, Apple menyatakan bahwa sistem keamanan pada iPhone sangat mampu untuk melindungi data-data para penggunanya. Selain itu, Apple juga menganggap keberadaan spyware Pegasus ini hanyalah ancaman jangka pendek, dan tidak akan menjadi permasalahan besar.
“Apple dengan tegas mengutuk serangan siber terhadap jurnalis, aktivis hak asasi manusia, dan lainnya yang berusaha membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.”
Ivan Krsti?, kepala Teknik dan Arsitektur Keamanan Apple dalam sebuah pernyataan kepada TIME:
“Selama lebih dari satu dekade, Apple telah memimpin industri dalam inovasi keamanan dan, sebagai hasilnya, peneliti keamanan setuju bahwa iPhone adalah perangkat seluler konsumen teraman dan teraman di pasar. Serangan seperti yang dijelaskan sangat canggih, menghabiskan jutaan dolar untuk dikembangkan, seringkali memiliki umur simpan yang pendek, dan digunakan untuk menargetkan individu tertentu. Meskipun itu berarti mereka bukan ancaman bagi sebagian besar pengguna kami, kami terus bekerja tanpa lelah untuk membela semua pelanggan kami, dan kami terus menambahkan perlindungan baru untuk perangkat dan data mereka.”
Nah, itulah informasi yang berhasil dikumpulkan terkait spyware pegasus ini. Gimana menurut kalian, apakah sistem keamanan Apple benar-benar aman?
Baca juga informasi menarik lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author